JEPARA, 4 Oktober 2024 – Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara kembali menggelar kegiatan Apel Jum’at pagi yang telah menjadi agenda rutin di halaman Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara yang dihadiri oleh Pengurus Yayasan (YARSI).
Kegiatan yang dipimpin oleh Bapak Arif Darmawan, S.Sos, MH selaku Anggota Pengurus YARSI dimulai pukul 07.00 WIB dan diikuti oleh seluruh Jajaran Direksi, Komite Medis dan karyawan. Sebelum menyampaikan amanat dalam sambutannya, beliau yang juga menjabat sebagai Kepala DISKOMINFO Kabupaten Jepara mengajak semua peserta apel untuk memekikkan yel yel semangat pagi dan yel yel kebanggaan RSI Sultan Hadlirin Jepara yang sekaligus merupakan motto “Pelayananku Ibadahku”.
Pak Arif sapaan akrab beliau juga mengajak semua peserta apel untuk bersama-sama menyanyikan lagu “Di Timur Matahari” (ciptaan WR. Soepratman_red). Lagu tersebut memiliki arti yang sangat mendalam untuk membangkitkan semangat persatuan dan perjuangan bagi seluruh karyawan. Matahari sudah mulai tinggi, zaman sudah maju dan kemajuan yang sangat luar biasa termasuk dalam bidang pelayanan kesehatan yang saat ini banyak didukung dengan kecanggihan teknologi digital berbasis AI (Artificial Intelligence). RSI Sultan Hadlirin Jepara harus bisa merespon dengan semangat pembaharuan dan jangan sampai tertinggal.
Dalam arahannya beliau menekankan untuk mengatur dan merapatkan barisan di semua lini mulai dari Yayasan, Direksi, Komite Medis, karyawan berkolaborasi dan bersinergi untuk mendukung kemajuan RSI Sultan Hadlirin Jepara, yakni dengan menguatkan niat untuk RSI sebagai ladang ibadah, yang harus diolah dan dirawat dengan baik, dengan harapan hasilnya tidak akan mengecewakan.
Setelah apel selesai, selanjutnya dilaksanakan senam bersama dan dilanjutkan dengan ramah tamah sambil menikmati hidangan lontong gebyur yang merupakan salah satu makanan khas Kabupaten Jepara.
Momen langka ini juga kembali dimanfaatkan oleh Tim Humas, PKRS dan Pemasaran untuk mewawancarai beliau seputar pentingnya digital teknologi bagi rumah sakit. Pak Arif berpesan agar siap “melek digital” dan tidak lagi berpola pikir analog, serta berhati-hati dalam pengelolaan data pasien yang berbasis digital, patuhi regulasi dan pastikan keamanan data sehingga tidak bocor. (Hesti/Humper).