HARUS MEMPUNYAI MENTAL BERSAING UNTUK MEMAJUKAN RSI SULTAN HADLIRIN JEPARA

JEPARA, 9 Mei 2025 – Halaman depan Poliklinik Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Hadlirin Jepara tampak berbeda dari biasanya. Sejak pukul 07.00 WIB, jajaran pimpinan dan seluruh anggota Serikat Pekerja Rumah Sakit Islam (SPRSI) telah berkumpul untuk mengikuti apel pagi dalam rangka memperingati Hari Buruh (May Day). Suasana kebersamaan dan semangat perjuangan terasa begitu kental.

Acara dibuka dengan pelaksanaan apel pagi yang berjalan khidmat. Plt. Direktur RSI Sultan Hadlirin Jepara, dr. Hj. Dwi Susilowati, M.Kes, menyampaikan amanatnya. Beliau menekankan betapa pentingnya peran SPRSI dalam memperjuangkan hak-hak seluruh anggota, terutama yang berkaitan dengan keselamatan kerja dan kesejahteraan karyawan. Amanat tersebut disambut dengan antusias oleh seluruh peserta apel.

Sorotan utama dalam apel pagi kali ini tertuju pada sambutan motivasi yang disampaikan oleh Ketua SPRSI, Bapak Bondan Siwi Digdo, S.Kep, Ns, yang akrab disapa Mas Bondan. Sebelum menyampaikan pesan-pesan inspiratifnya, Mas Bondan membakar semangat para anggota dengan yel-yel : “Pelayananku Ibadahku, Ibadahku Pelayananku. RSI Jos Jos Jos!”. Sontak, seluruh peserta apel dengan penuh semangat mengikuti yel-yel tersebut, menciptakan gelombang energi positif di pagi yang cerah.

Dalam sambutannya, Mas Bondan menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh jajaran pimpinan dan segenap karyawan atas dukungan yang telah diberikan kepada SPRSI selama ini. Dengan rendah hati, beliau juga menyampaikan permohonan maaf apabila selama mengemban amanah sebagai Ketua SPRSI masih terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan.

Lebih lanjut, Mas Bondan mengajak seluruh karyawan untuk merenungkan arah masa depan RSI Sultan Hadlirin Jepara. Beliau menegaskan bahwa maju mundurnya, bahkan hancur dan berkembangnya rumah sakit ini, sangat bergantung pada kinerja dan dedikasi seluruh karyawan. “Kita tidak boleh gentar menghadapi persaingan dengan kompetitor di luar sana, namun kita juga tidak boleh lengah dan harus senantiasa waspada,” ujarnya dengan nada penuh semangat.

Untuk memberikan perspektif yang lebih mendalam, Mas Bondan berbagi cerita inspiratif mengenai perusahaan teknologi raksasa asal Finlandia, NOKIA. Beliau mengisahkan bagaimana di tahun 2013, CEO NOKIA saat itu, Stephen Ellop, mengumumkan akuisisi perusahaan oleh Microsoft, padahal saat itu NOKIA tengah merajai pasar ponsel dunia. “NOKIA tidak melakukan kesalahan, tetapi mereka tertinggal begitu saja,” ungkap Mas Bondan. Beliau kemudian menggaris bawahi tiga faktor utama yang menyebabkan kemunduran NOKIA, yakni ketidakmampuan bergerak cepat mengikuti perkembangan kompetitor, rasa nyaman dan berpuas diri dengan pencapaian yang ada, serta kurangnya inovasi.
Dari kisah NOKIA tersebut, Mas Bondan mengajak seluruh karyawan RSI untuk mengambil pelajaran berharga. “Kita harus senantiasa bergerak cepat mengikuti perkembangan zaman jika tidak ingin tertinggal. Kita harus memiliki mental bersaing yang kuat,” tegasnya. Beliau juga menekankan pentingnya bekerja dengan sebaik-baiknya demi kemajuan dan keselamatan RSI Sultan Hadlirin Jepara.

Selain hardskills, Mas Bondan juga mengingatkan akan pentingnya menjaga softskills. Beliau mengutip pepatah bijak, “Adab dulu baru ilmu,” dan menambahkan bahwa untuk beradab, seseorang memerlukan ilmu. Namun, idealnya, adab, ilmu, dan kesantunan harus berjalan seiring sejalan agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada pasien dan masyarakat.

Di penghujung sambutannya yang penuh motivasi, Mas Bondan memberikan quotes menarik : “Menyatakan cinta dengan perasaan. Memelihara cinta dengan berjuang.” Beliau mengajak seluruh karyawan untuk mencintai RSI Sultan Hadlirin Jepara dengan sepenuh hati, agar dapat bersama-sama memajukan dan membesarkan nama rumah sakit ini.

Apel pagi peringatan Hari Buruh di RSI Sultan Hadlirin Jepara ini tidak hanya menjadi momentum untuk mengingat perjuangan kaum buruh, tetapi juga menjadi wadah untuk mempererat tali silaturahmi, memupuk semangat kebersamaan, dan memotivasi seluruh karyawan untuk terus berkontribusi dalam memajukan RSI Sultan Hadlirin Jepara menjadi lebih baik lagi. Semangat “Pelayananku Ibadahku, Ibadahku Pelayananku” dan cinta terhadap RSI diharapkan akan terus membara di hati setiap insan rumah sakit ini. (Hesti/Humper)

Agar informasi ini bermanfaat bagi banyak orang, bantu sebarkan ya! Klik tombol share di bawah.

Artikel & Postingan Lainnya