RSI JEPARA MEMPERINGATI ISRA MIKRAJ DENGAN KAJIAN

Jepara, 25 Januari 2025 – Karyawan dan karyawati RSI “Sultan Hadlirin” Jepara menggelar peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW 1446 H dengan tema “Menelusuri Jejak Sejarah Isra’ Mikraj”. Acara yang dihadiri oleh karyawan-karyawati RSI Sultan Hadlirin Jepara serta para pengunjung ini dilaksanakan di masjid Syifaul Janan.

Dalam rangka memperingati peristiwa agung Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW. Perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa, lalu naik ke langit ketujuh merupakan peristiwa luar biasa yang sarat makna.

Melalui peristiwa ini, kita diajari bahwa Isra Mikraj adalah wujud apresiasi dari Allah kepada baginda Nabi Muhammad. Sebagai Upaya untuk memperbaharui semangat dan keteguhan hati Nabi. Sekaligus bukti bahwa ragam penderitaan yang dialami Nabi, bukan karena Allah marah. Ragam penderitaan itu adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan setiap mereka yang mendakwahkan kebaikan kapanpun dan dimanapun.

Pemateri Peringatan Isra Mikraj

Pesan penting dari yang disampaikan oleh Ust. Ahmad Fajar Inhadl, Lc. selaku pemateri adalah : “Ketika kita menghadapi kesulitan dalam hidup, dan setiap manusia pasti memiliki cobaannya masing-masing. Ketika kita berada di titik terendah dalam episode kehidupan kita. Satu hal yang pasti, jangan pernah berfikir sedikitpun bahwa Allah Swt. meninggalkan kita. Karena setiap kesulitan dalam hidup adalah cara Allah untuk melihat seberapa kuat keyakinan kita terhadap kuasaNya.” 

Kita harus memiliki kepercayaan diri karena Allah dalam mengarungi masa depan yang penuh misteri. Kebesaran-kebesaran Allah yang tampak oleh mata adalah bukti bahwa kuasa Allah lebih besar dari kesulitan yang akan kita hadapi di masa mendatang.

Dijelaskan juga dalam kajian tersebut proses ketika Nabi Muhammad saw. dipersilahkan oleh Malaikat Jibril untuk memilih minuman dari khamar dan susu. Nabi Muhammad saw. memilih susu dan ini adalah simboh bahwa Islam adalah agama yang mengakomodir kebutuhan dasar manusia (baca : fitrah). Karenanya maksiat dan dosa adalah bentuk penyimpangan manusia dari fitrahnya, itulah kenapa Islam melarang. Dengan ber-Islam itu sama artinya kita menjaga dan menyelamatkan fitrah manusia.

Rasulullah Muhammad saw. adalah teladan bagi kita semua. Beliau mengajarkan kepada kita tentang kesabaran, keikhlasan, dan ketaatan kepada Allah. Mari kita teladani akhlak beliau dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga peringatan Isra Mikraj tahun ini semakin memperkuat iman dan takwa kita. Sekaligus juga meningkatkan kualitas salat kita. Dan menjadikan kita manusia yang tak mudah menyerah kepada kesulitan hidup.

Agar informasi ini bermanfaat bagi banyak orang, bantu sebarkan ya! Klik tombol share di bawah.

Artikel & Postingan Lainnya